Monday, April 13, 2015

Mengenal Jabatan Fungsional Tertentu #5: Diplomat

Siapa yang tertarik menjadi diplomat? Maka belajarlah banyak bahasa. Demikian Avina Nadhila Widarsa mengawali tulisannya. Tulisan ini saya hadirkan dengan cara mengcopy paste langsung dari narasumber Avina Nadhila Widarsa. berikut detail tulisannya:

Diplomat adalah pejabat karier yang bertugas antara lain proteksi, diplomasi dan
Courtesey: http://www.iraq-businessnews.com
perlindungan dan hubungan internasional warga negara. Biasanya jurusan ini yang muncul pertama kali di pikiran anak-anak SMA yang baru lulus dan bercita-cita menjadi diplomat. Betul, selain Ilmu Hukum dan Ilmu Politik, Ilmu Hubungan Internasional (HI) adalah jurusan yang paling banyak menghasilkan lulusan yang bekerja di Pejambon (Kementrian Luar Negeri). HI sendiri merupakan salah satu jurusan IPS terfavorit yang banyak diincar oleh calon mahasiswa di Indonesia.

Apa itu HI?

HI dalam disiplin ilmu sendiri mulai berkembang pasca perang dunia I, di mana didirikan Liga Bangsa-Bangsa untuk mencegah terjadinya perang dunia berikutnya. Ternyata, Liga Bangsa-Bangsa tidak dapat bekerja dengan baik, sehingga pecahlah perang dunia II. Setelah perang dunia II barulah HI sebagai disiplin ilmu berkembang pesat, dengan adanya fenomena kerjasama antar Negara dalam lingkup Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) (Sumber: http://everydaylife.globalpost.com/)

HI awalnya muncul sebagai ilmu yang mempelajari perilaku negara, di mana negara itu sendiri dijalankan oleh orang-orang yang berada dalam institusi yang kita kenal dengan nama pemerintah. Munculnya perusahaan-perusahaan multi nasional (MNCs) dan lembaga swadaya masyarakat (NGOs) menjadikan ilmu HI tidak semata-mata menganalisa perilaku negara dan hanya membahas isu keamanan-politik. Ilmu HI saat ini juga mempelajari bagaimana pemberian bantuan internasional, bisnis antar negara yang dilakukan bukan atas nama negara hingga gerakan-gerakan yang muncul dari masyarakat bawah dan mendunia.

Fenomena dan dinamika dunia internasional semakin berkembang dengan adanya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, disusul runtuhnya tembok Berlin, dan tragedi penyerangan gedung WTO “9/11”. Fenomena “The Rising China”, berkembangnya negara dunia ketiga, kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi serta menguatnya peran korporasi dan masyarakat sipil menambah perkembangan ilmu HI semakin pesat.

Mengapa Anda (harus) masuk HI?
Masuk jurusan HI berarti Anda akan semakin sering membaca fenomena-fenomena yang terjadi di dunia internasional, relasi antar negara, bagaimana konsep power dijalankan dalam sistem pemerintahan dunia, apa itu kedaulatan, bagaimana peran negara semakin bergeser dengan munculnya aktor baru yakni korporasi dan masyarakat sipil serta bagaimana globalisasi telah mengaburkan batas-batas geografis antarnegara.

Masuk HI juga berarti akan lebih banyak terpapar dengan literatur-literatur dalam bahasa Inggris. Belajar menulis makalah, berbicara dan berdeliberasi (menyampaikan ide dan solusi) yang baik. Sebagai mahasiswa HI kita juga bisa mengikuti berbagai macam konferensi, seperti simulasi sidang PBB (Model United Nations, MUN), kompetisi menulis ilmiah dan menulis di jurnal baik nasional maupun internasional. Selain itu mahasiswa HI seluruh Indonesia juga mempunyai wadah dalam Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional (PNMHI) dan di setiap universitas yang ada jurusan HI juga biasanya didirikan himpunan jurusan yang mewadahi para mahasiswa HI mengembangkan soft skill dan kreativitas berorganisasi.

Ada di mana saja jurusan HI?


Di Indonesia banyak sekali universitas yang membuka jurusan HI. Universitas yang terkenal jurusan HInya sejak dulu antara lain UI, UGM, Unair, Unpad dan Unpar. Selain itu, ada juga universitas-universitas yang baru saja membuka jurusan HInya seperti Undip, Unbraw dan Unud.
Seperti yang dituturkan oleh  Avina Nadhila Widarsa | @vinavinavina
http://jurusankuliah.tumblr.com/post/96082023153/79-hubungan-internasional-mau-jadi-diplomat 

Karir Diplomat di Indonesia 
Jabatan Fungsional Diplomat (JFD) diatur melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 87.1 Tahun 2005 tentang Jabatan Fungsional Diplomat Dan Angka Kreditnya. JFD terdiri atas 4 (empat) jenjang yaitu:
*    Jenjang Diplomat Pertama bagi diplomat bergelar Atase dan Sekretaris III;
*    Jenjang Diplomat Muda bagi diplomat bergelar Sekretaris II dan Sekretaris I;
*    Jenjang Diplomat Madya bagi diplomat bergelar Counsellor, Minister
      Counsellor, dan  Minister;
*    Diplomat Utama bagi diplomat bergelar Duta Besar.

0 komentar:

Post a Comment

Tulisan-tulisan di blog ini sangat mencerminkan betapa saya masih miskin akan pengetahuan, oleh karena itu masukan dan komentar pembaca merupakan penghormatan bagi saya untuk menulis artikel yang lebih baik lagi terutama dalam hal teknik maupun subtansi tulisan. Penghargaan dan pernyataan terima kasih saya sampaikan kepada pembaca yang telah berkunjung dan menyampaikan harapan-harapan maupun masukan kepada blog ini. Salam saya: Gus Priyono